Senin, 28 November 2011

Lobster Hias Air Tawar

ATAN PEN

Berikut adalah hasil kegiatan PKL yang saya lakukan didaerah Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi untuk Tugas Akhir saya di Diploma IPB, semoga bermanfaat..


V.I KEGIATAN PEMBENIHAN

6.1 Pemeliharaan Induk

6.1.1        Persiapan Wadah
Persiapan wadah pemeliharaan induk ada beberapa tahapan yaitu  pengurasan, penyucian kolam, pengecekan kolam yang bocor, pengecekan dan perbaikan saluran selanjutnya peletakan genting-genting rumah dan batu bata berlubang tahap terakhir yaitu pengisian air.
Pengurasan dan penyucian kolam pertama dilakukan dengan membuka pipa outlet, diganti dengan pipa yang berlubang untung menyaring air keluar agar lobster tidak ikut keluar kemudian penyerokan seluruh induk yang berada dikolam untuk  di seleksi kembali dan di tambahkan induk baru yang sebelunya sudah di seleksi setelah induk di serok dan diletakan di dalam ember berisi air dan diberikan aerasi. Genting-genting dan batu bata berlubang di angkut untuk di sikat selanjutnya penyikatan kolam dikuras dengan air bersih hal tersebut juga bertujuan untuk menghindari lumut yang menempel pada wadah untuk memberantas penyakit yang mengganggu proses pemijahan serta memper-tahankan kualitas air. Penyakit yang menggangu lobster yaitu jamur dan yang lebih mematikan adalah hama cacing pengebor karena cacing tersebut bisa membuat lubang pada cangkang dan menjadi parasit bagi lobster sehingga masuk ke dalam tubuh lobster yang menyebabkan sedikitnya lobster akan mati karena lobster termasuk binatang yang tahan tehadap serangan penyakit, setelah kolam bersih peletakan kembali genting-genting rumah dan batu bata berlubang yang sudah disikat kemudian langsung pengisian air. Kolam tidak dikeringkan karena kolam semen untuk wadah pemijahan ternaungi oleh atap berupa seng sehingga hanya sedikit cahaya matahari yang masuk, karena lobster sedikit tidak suka dengan sinar matahari (Tim karya Tani Mandiri, 2010).

6.1.2        Penebaran Induk
Induk lobster air tawar berasal dari induk yang di budidayakan sendiri. Lobster ini sangat tahan terhadap perubahan suhu sehingga teknik aklimatisasi sering kali tidak dilakukan untuk indukan atau lobster lainnya kecuali pada telur dan larva. Induk ditebar dikolam yang sudah disiapkan sebelumnya dengan 50 betina dan 25 jantan atau 2:1. Penebaran induk dilakukan kembali pada saat kolam dikuras untuk dibersihkan kurang lebih 1 kali dalam seminggu. Sebelumnya induk sudah ada penyeleksian, indukan yang baik untuk dipijahkan yaitu umur 5-6 bulan, sehat, warna cerah, dan berukuran 10-13 cm.
Induk yang diseleksi termasuk induk yang sebelumnya sudah dijadikan induk pada kolam yang disiapkan sehingga setiap menguras kolam untuk persiapan wadah pemijahan selalu ada penyeleksian kembali dan dihitung kembali jika jantan atau betina yang berkurang karena bertelur atau jantan mati bisa di tambahkan pada induk yang dipelihara dikolam lain dengan melihat umur dan ukuran pada lobster.
Satu ekor betina dengan panjang 10-13 cm bisa menghasilkan 200-300 telur tetapi jika ukuran lobster lebih besar maka telur bisa lebih banyak. Biasanya lobster yang baru pertama menelur julamhnya akan lebih sedikit tetapi jika lobster bertelur lagi jumlah akan semakin banyak (Bachtiar, 2010).
Perbedaan ciri lobster jantan dan betina bisa dilihat dari Tabel 2 dibawah.
Tabel 2. Ciri lobster jantan dan betina (Bachtiar, 2011)
Jantan

Betina
Capit lebih besar

Capit lebih kecil dari jantan
Warna lebih cerah

Warna lebih pucat
Tubuh lebih panjang dan besar

Tubuh lebih pendek dari jantan
Alat kelamin berbentuk tojolan dikaki jalan ke 5 (kaki bawah) Petasma


Adanya lubang bulat yang terletak
didasar kaki ke-3 Telicum
Ciri Lobster a). Jantan  (Petasma)  kiri dan b).Betina (Telicum) kanan.



6.1.3        Pemeliharaan Induk
Kegiatan pemeliharaan induk lobster di Farm Budidaya Ikan Hias Pak Rully Ds.Sukadami ini yaitu pemberian pakan, pergantian air, pengecekan induk betina dan pencegahan hama dan penyakit. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari menggunkan pakan pellet tenggelam yaitu super-vit dengan pemberian untuk 1 kolam pemijahan setiap harinya hanya 80 gr dan tambahan pakan alami berupa cacing sutra ketika stok pellet sedang habis. Untuk pergantian air setiap hari dilakukan pada pagi dan sore hari.  
Ganti air dilakukan dipagi hari setelah 2 jam pemberian pakan dengan membuka pipa outlet dan diganti dengan pipa yang berlubang, air tidak semua diganti sisakan air sekitar setengahnya dari air yang sebelumnya sekitar 15 cm dengan ketinggian air sebelumnya 25. Pengecekan untuk induk betina dilakukan setiap 1 minggu dengan 1-2 kali pengecekan, untuk mengetahui induk yang sudah bertelur agar dapat langsung dipisahkan dan dipindahkan kedalam akuarium penetasan.

6.1.4        Pengendalian  Hama dan penyakit
Dalam budidaya lobster di Farm Budidaya Ikan Hias Pak Rully hama yang ditemukan berupa tikus untuk pengendalian digunakan racun tikus yang di letakan di sisi-sisi kolam (Bachtiar, 2010), sedangkan untuk lobster yang sedang dikarantina tidak diberikan makan selama 2 hari dan penyakit yang selama ini menyerang lobster-lobster di farm tersebut yaitu jamur yang menempel pada cangkang berwarna putih seperti lumut dan cacing pengebor seperti yang tertera pada Lampiran 4. Pengendaliannya direndam dengan air garam pekat dengan 20gr/liter selama 10-15 menit jamur dan cacing akan rontok dengan sendirinya dan cacing akan keluar dari tubuh lobster.

6.1.5        Pemeliharaan Induk Bertelur
Induk yang sedang bertelur sangat pendiam dan nafsu makan berkurang sehingga pemberian pakan tidak sering dilakukan dan pemberiannyapun sangat sedikit karena jika ada pakan yang tidak termakan akan membuat kualitas air yang tidak bagus karena telur-telur yang menempel pada kaki-kaki renang lobster betina karena telur sangat rentan terhadap perubahan suhu pada air sehingga pergantian air hanya dilakukan jika air sudah terlihat sangat kotor hanya sekali dalam 5 hari. Induk akan melipat perut atau abdomen untuk menjaga telur-telurnya.
Induk betina akan melepaskan telur-telurnya jika lobster merasa dirina sedang terancam jadi harus hati-hati sekali untuk perlakuan lobster yang sedang bertelur.  Induk akan mengerami telurnya dengan berdiam diri di paralon-paralon atau celah yang disediakan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Setiap harinya harus ada pengecekan pada induk yang bertelur untuk mengetahui lobster yang sudah dan belum menetas. Lobster mempunyai sifat menjaga telur dan larvanya yang baru saja menetas induk akan menjaga larva-larvanya 2-3 hari setelah menetas setelah itu segera dipisahkan karena akan menjadi mangsa induknya sendiri. 

6.2 Pemeliharaan Larva 

Larva yang sudah dipisahkan dari induknya dipindahkan ke wadah akuarium lain untuk 1 akuarium bisa berisi 2-3 induk yang sedang mengerami telur sehingga pengecekan telur yang menetas harus setiap hari diperhatikan karena jika tidak akan di mangsa oleh induk lainnya sehingga harus langsung dipisahkan. Larva yang masih berada dalam perut induk di paksa melepaskan larvanya dengan cara di tubuh induk goyang-goyangkan di dalam wadah lain seperti baskom yang berisi air. 

Larva yang sudah dipisahkan dari induknya di tebar di akuarium dalam 1 akuarium yang berukuran 40x80x40  bisa mencapai 500-800 larva dari 4-5 induk lobster, yang diberikan paralon-paralon kecil. Pakan yang diberikan untuk larva yaitu pelletPakan tambahannya berupa cacing sutra yang di cacah kecil dan ketika berumur 7 hari benih dipindahkan kedalam bak fiber yang berukuran 2x1. Pertama serok benih kedalam wadah lain berupa baskom kemudian pindahkan ke dalam bak fiber yang dilapisi kolam semen dengan aklimatisasi . Setelah 2 minggu dipelihara di bak fiber di pindahkan kedalam kolam pemeliharaan benih yang berukuran 2 m x 2 m x 50 cm yang diberi aerasi.bubuk yang tenggelam, larva yang berumur 1-7 hari memakan dengan cara mengihrup. 

6.3 Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk semua lobster yang dipelihara diberikan pada pagi dan sore hari banyaknya pakan yang diberikan harus sesuai ukuran dan bnyaknya padatan pada satu kolam. Untuk satu bak fiber  yang berukuran panjang 2 m dan lebar 1 m dengan ketinggian 50 cm padat tebar  1000-2000 ekor benih diberikan banyaknya 20-30 gr/ hari. Sifat lobster adalah nokturnal yang aktif pada malam hari (Tim Karya Tani Mandiri, 2010) , akan tetapi di lokasi praktik tidak ada kegi-atan untuk pemberian pakan pada malam hari karena dibiasakan agar aktif pada pagi sampai sore hari. Dalam pemberian pakan harus benar-benar diperhatikan ka-rena lobster mempunyai sifat kanibal apapun yang ada didepannya akan ia jadikan mangsa ketika tidak ada pakan. Ciri lobster yang tidak makan yaitu kepala yang besar serta pertumbuhannya lambat.

6.4 Pengelolaan Kualitas Air

Pengeloaan kualitas air dilakukan setiap hari yaitu ganti air. Waktu yang digunakan yaitu pagi hari seluruh kolam-kolam pemeliharaan dan pemijahan, dengan membuka pipa outlet, tidak semua air yang berada dikolam dibuang tetapi setengahnya misalnya tinggi air 25 cm disurutkan hingga 15 cm dan kemudian diisi kembali dengan air PAM yang  ditampung di kolam tandon dan di diamkan selama 1-2 hari. Lobster air tawar sangat toleran terhadap berbagai kondisi termasuk salinitas sedang, oksigen rendah, suhu ekstrim dan lingkungan yang tercemar (Cruz  and Rebelo, 2007) ataupun pergantian suhu dan air sehingga pergantian air setiap harinya tidak akan membahayakan bahkan akan sangat membantu nafsu makan lobster, sehingga sering terjadinya molting karena bobot tubuh yang bertambah.

6.5 Sortir

Sortir dilakukan setiap 2 minggu sekali pada benih yang siap untuk dipindahkan kedalam kolam semen berukuran 2x2. Sortir dilakukan sesuai ukuran yaitu yang masih berukuran 1 cm, 2cm, dan 3 cm dan  cm. benih yang berukuran 1 cm masih akan diletakan di bak fiber tetapi jika sudah 2-3cm dipindahkan kedalam kolam semen.

6.7 Panen dan Pengepakan

Panen dilakukan paling banyaknya untuk 1 minggu 3 kali  untuk berukuran 2 inci. 
1.      Benih di siapkan didalam baskom
2.      Siapkan plastik yang sudah disiapkan untuk packing dan siapkan karet gelang.
3.      Siapkan dedaunan (daun rambutan) yang sudah dibersihkan sebanyak 6 helai daun.
4.      Masukan air kedalam plastik packing sebanyak 3 liter untuk 50 ekor benih lobster dan masukan dedaunan (daun rambutan).
5.      Kemudian masukan lobster-lobster yang sudah disiapkan
6.      Isi plastik dengan oksigen, ikat plastik dengan karet teknik pengikatan plastik packing sama dengan yang di ajarkan dipraktik perkuliahan.
7.      Kantung packing siap di kirim dengan mobil.

2 komentar:

  1. terima kasih telah membantu tetapi sumber/daftar pustaka tidak tercantum

    BalasHapus
  2. Paddy Power New Customer Offer - Mapyro
    Paddy Power 제주 출장안마 New Customer Offer. 100% 경상북도 출장샵 First Deposit up to €100. Min deposit €10. Free Bet credited upon 사천 출장샵 settlement 대구광역 출장안마 of bets to value of qualifying 동해 출장샵 deposit. 1x wagering requirement applies

    BalasHapus